Pengujian Tekstil

Laboratorium Pengujian Tekstil Balai Besar Tekstil telah terakreditasi oleh National Association of Testing Authorities (NATA) Australia (sejak tahun 1994)  dan Komite Akreditasi Nasional (KAN) Indonesia (sejak tahun 2003).
Akreditasi Laboratorium diadakan melalui asesmen audit dan penilaian oleh ahli-ahli  professional berdasarkan persyaratan standar internasional yaitu ISO/IEC17025- 2005. 

Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib Tekstil dan Produk Tekstil

Standar Nasional Indonesia (SNI)
adalah satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of Good Practice, yaitu mencakup:
  • Openness (keterbukaan)
  • Transparency (transparansi)
  • Consensus and impartiality (konsensus dan tidak memihak)
  • Effectiveness and relevance (efektif dan relevan)
  • Coherence (koheren)
  • Development dimension (berdimensi pembangunan)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL

Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT)  merupakan satu – satunya Perguruan Tinggi terbaik di bidag  Teknologi Tekstil  milik Pemerintah Indonesia yang berada di bawah Kementrian Perindustrian  Republik Indonesia. Namun  pada dasarnya masih banyak orang yang tidak mengenalinya, padahal di Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil peluang untuk kerja sudah  depan mata, bahkan disini kita bukan susah  mencari pekerjaan  melainkan pekerjaan yang mencari kita. Karena permintaan dari perusahaaan selalu lebih banyak dibandingkan lulusannya. Kebanyakan  mereka di luar sana tidak mengetahui STTT  karena  mereka beranggapan bahwa STTT itu sebutan untuk Telkom. Jadi, disini saya akan  memperkenalkan  sedikitnya mengenai Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil agar STTT lebih dikenal oleh masyarkat luas selain itu juga agar  banyak peminat  siswa yang masuk STTT
Langsung saja kita awal berdirinya Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil

Berdirinya Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil

Mengenal Panjang, Bentuk dan Diameter Serat Tekstil

Panjang Serat

Panjang serat mempengaruhi banyak Sifat dari benang stapel, termasuk diantaranya kekuatan, kehalusan dan hairiness (bulu). Benang filamen dapat dibuat menjadi benang dengan sedikit atau tanpa twist karena panjangnya yang kontinyu, dapat menghasilkan benang halus, memiliki penampilan cerah, terutama ketika tidak ada crimp. Serat stapel perlu diberi antihan/gintiran (twist) untuk membentuk sebuah panjang benang dengan serat terakhir yang menonjol dari permukaan benang. Suatu karakteristik yang muncul dari beberapa serat adalah terjadinya 'crimp', yang berarti pada terdapatnya gelombang-gelombang serat di sepanjang benang.

Klasifikasi Benang Menurut Struktur Benang

Klasifikasi Benang Menurut Struktur Benang

Klasifikasi Benang Menurut Struktur Benang:

Benang dapat dibagi menjadi tiga jenis menurut struktur dengan rincian sebagai berikut:

1. Benang Serat Staple atau Benang pintal (benang tunggal):
Benang pintal dibuat secara mekanis dari serat stapel dan diberi antihan (twist) secara bersamaan. Ring spinning, Rotor spinning, Wrap spinning, Air-jet spinning dll, merupakan mesin yang digunakan untuk menghasilkan benang pintal atau benang tunggal.

Pengetahuan Serat, Benang dan Kain

Serat umumnya diklasifikasikan sebagai berikut:
  • serat Staple
  • Filamen
  • Tow
Seperti disebutkan pada artikel sebelumnya, serat stapel adalah serat yang panjangnya relatif singkat (pendek), seperti halnya pada sebagian besar serat alami, yang panjangnya berkisar dari beberapa milimeter (misal serat kapas terpendek, dikenal sebagai Linter) sampai sekitar satu meter (Misal serat dari tanaman kulit pohon). 
Serat stapel biasanya memiliki panjang antara 3 dan 20 cm. Mengingat perbedaan panjang rata-rata serat, misalnya serat katun (2-3 cm) dan serat wol (5 cm atau lebih), kadang-kadang disebut masing-masing sebagai serat 'stapel pendek' dan 'stapel panjang'.