Klasifikasi Benang Menurut Struktur Benang

Klasifikasi Benang Menurut Struktur Benang:

Benang dapat dibagi menjadi tiga jenis menurut struktur dengan rincian sebagai berikut:

1. Benang Serat Staple atau Benang pintal (benang tunggal):
Benang pintal dibuat secara mekanis dari serat stapel dan diberi antihan (twist) secara bersamaan. Ring spinning, Rotor spinning, Wrap spinning, Air-jet spinning dll, merupakan mesin yang digunakan untuk menghasilkan benang pintal atau benang tunggal.


2. Benang Ply (benang gintir):
Benang tunggal digunakan sebagian besar kain untuk aplikasi pada tekstil dan pakaian normal, namun untuk mendapatkan fitur benang khusus, terutama kekuatan dan modulus yang tinggi untuk aplikasi teknis dan industri, benang gintir sering dibutuhkan. Sebuah benang gintir dibuat dengan cara menggintir dua atau lebih benang tunggal secara bersama-sama dalam satu operasi, sedangkan benang kabel dibentuk dengan cara menggintir secara bersama-sama dua atau lebih benang gintir atau kombinasi benang gintir dengan tunggal benang. Mengintir secara bersama-sama beberapa benang tunggal.
Meningkatkan kekuatan benang dengan meningkatkan ikatan dari serat pada lapisan luar dari komponen benang tunggal. Arah gintiran ditetapkan sebagai arah S atau Z, seperti dalam benang tunggal. Biasanya arah benang gintir berlawanan dengan yang ada pada benang tunggal.

3. Benang Filament:
Sebuah benang filamen dibuat dari satu atau beberapa helai serat yang panjang yang disebut filamen di mana setiap filamen menjadi komponen utama dari seluruh panjang benang. Benang filament yang terdiri dari satu filamen disebut benang monofilamen, dan yang mengandung lebih banyak filamen dikenal sebagai benang multifilamen. Untuk aplikasi pada pakaian, benang multifilamen mungkin berisi sedikitnya dua atau tiga filamen atau sebanyak 50 filamen. Pada karpet, misalnya, benang filamen bisa terdiri dari ratusan filamen, Kebanyakan produsen serat telah memproduksi benang dalam bentuk filamen. Sutera adalah merupakan satu-satunya benang filamen yang berasal dari alam dalm jumlah besar.

Klasifikasi Benang Menurut Penggunaannya:

Benang dapat dibagi menjadi dua klasifikasi menurut penggunaannya:
  1. Benang Tenun dan
  2. Benang rajut.
Benang Tenun:
Benang untuk kain tenun dipersiapkan yang dimaksudkan untuk penggunaan akhir. Benang yang digunakan untuk benang lusi, arah memanjang dari kain (vertical), umumnya lebih kuat, memiliki twist yang tinggi, dan lebih halus dan bahkan daripada benang yang digunakan untuk mengisi (benang pakan), dengan arah yang berlawanan dari kain (horizontal).

Benang Rajut:
Benang Ini dapat dibagi menjadi benang untuk merajut dengan tangan dan benang untuk mesin rajut. Benang rajut memiliki twist yang lebih rendah dari benang tenun. Benang untuk rajut tangan umumnya jenis benang gintir, Sementara untuk mesin rajut dapat berupa benang tunggal atau benang gintir. Berikut ini adalah beberapa benang yang digunakan untuk merajut dengan tangan.

Knitted Worsted: benang gintir empat yang digunakan untuk aksesoris, untuk perlengkapan rumah, dan untuk pakaian. Benang Ini adalah yang paling umum digunakan untuk merajut dengan tangan, mencapai 90 persen dari bisnis rajutan tangan.

Benang Fingering (pakaian bayi atau kaus kaki): Benang halus yang terbuat dari wol, tetapi paling umun dibuat dari akrilik untuk kenyamanan dan kemudahan perawatan.

Benang untuk Olahraga: benang gintir tiga yang digunakan untuk kaus kaki, sweater, dan topi.

Benang Shetland: benang gintir dua yang digunakan untuk sweater.
Semua benang yang terdaftar dapat ditemukan dalam serat apapun. Dari serat utama, rayon adalah yang paling mungkin digunakan dalam bisnis benang buatan tangan.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »