Serat umumnya diklasifikasikan sebagai berikut:
- serat Staple
- Filamen
- Tow
Seperti disebutkan pada artikel
sebelumnya, serat stapel adalah serat yang panjangnya relatif singkat
(pendek), seperti halnya pada sebagian besar serat alami, yang
panjangnya berkisar dari beberapa milimeter (misal serat kapas
terpendek, dikenal sebagai Linter) sampai sekitar satu meter (Misal
serat dari tanaman kulit pohon).
Serat stapel biasanya memiliki panjang
antara 3 dan 20 cm. Mengingat perbedaan panjang rata-rata serat,
misalnya serat katun (2-3 cm) dan serat wol (5 cm atau lebih),
kadang-kadang disebut masing-masing sebagai serat 'stapel pendek' dan
'stapel panjang'.
Sebuah filamen adalah serat panjang yang
tak terbatas. Berbagai macam sutra adalah satu-satunya serat filamen
alami. Sebagian besar serat regenerasi dan serat sintetis diproduksi
sebagai filamen, yang dapat digunakan dalam bentuk satu atau
multifilamen. Beberapa serat filamen juga dibuat untuk menghasilkan
'tow' yang kemudian akan dipotong sesuai panjang yang diperlukan untuk
menghasilkan serat stapel yang cocok untuk dicampur dengan serat lain,
khususnya dengan kapas atau wol.
Istilah Tow dapat berarti dua hal yang berbeda yaitu:- Dalam industri serat sintetis, Tow adalah sejumlah produksi filamen yang ditujukan untuk kemudian dipotong menjadi serat yang lebih pendek (stapel).
- Dalam pengolahan serat alami (rami), tow adalah serat pendek yang dihasilkan ketika batang diproses untuk mengekstrak serat.
Sebuah benang didefinisikan sebagai
'produk dari panjang substansial dengan penampang relatif kecil, yang
terdiri dari serat dan atau filamen dengan atau tanpa gintiran (twist)
'(Anonim, 2002; Elsasser, 2011). definisi lain benang adalah
'pengelompokan serat untuk membentuk untaian secara terus menerus'
(Cohen, 1997). Kebanyakan serat stapel yang dibuat menjadi benang
melalui proses peregangan (drawing), pemintalan (spinning) dan pemberian
gintiran (twisting) yang memungkinkan pembentukan serat untuk terus
bersama-sama dalam untaian kontinyu (Briggs-Goode, 2011).
Terdapat
metode yang berbeda dari pemintalan, tergantung pada serat yang
dipintal, yang akan dibahas dalam artikel selanjutnya. Serat juga dapat
dibuat menjadi struktur yang lebih besar menggunakan metode lain,
misalnya felt dan kain nonwoven.
Benang dapat dikategorikan berdasarkan jenis benang dasar yaitu:- Monofilamen
- Multifilamen
- Staple atau spun
Jenis benang ini diilustrasikan dalam
Gambar berikut. Seperti namanya, benang monofilamen mengandung serat
filamen tunggal. Lebih umumnya, banyak filamen yang digintir bersama
untuk membentuk benang multifilamen.
Seperti disebutkan sebelumnya, benang
stapel atau spun terdiri dari serat stapel yang dikombinasikan dengan
pemintalan menjadi lebih panjang, yang memiliki untaian benang terus
menerus. Elemen-elemen kunci dari benang staple adalah konten, kehalusan
dan panjang, benang ply dan gintiran (twist). Ada banyak cara
menciptakan benang staple dari kelompok jenis serat. Bentuk benangnya
meliputi:
- Single (serat digabungkan menjadi satu benang tunggal)
- Ply / plied (dua atau lebih benang diberi twsit secara bersama-sama)
- Cabled/ Corded (beberapa benang ply diberi twsit secara bersama-sama)
- Blended / Compound (jenis serat yang berbeda digabungkan menjadi satu benang)
- Core spun (benang dengan satu jenis serat, biasanya filamen, di pusat (inti) dari benang, yangbiasanya tertutup (dibungkus) dengan serat stapel)
- Fancy atau benang efek (benang dengan efek khusus atau penyimpangan yang disengaja, misalnya slubs atau loop yang terjadi secara teratur atau acak sepanjang benang)
Kombinasi serat yang berbeda dan
struktur benang dapat digunakan untuk merancang sebuah set tertentu dari
properti. Benang jahit adalah contoh dari benang yang secara khusus
direkayasa untuk tujuan tertentu. Penyempurnaan tambahan sering
ditambahkan pada benang untuk memastikan agar sesuai dengan kebutuhan.
Kehalusan benang, ketebalan atau ukuran ditandai oleh dua jenis utama dari penomoran sistem:
- Sistem penomoran benang langsung: Berdasarkan berat atau massa dari panjang tetap benang (massa per unit panjangnya).
- Sistem penomoran benang tidak langsung: Berdasarkan panjang benang dari berat tetap (panjang per unit massa).
Kedua sistem menyediakan ukuran
kehalusan (atau ketebalan) dari benang, yang penting untuk aplikasi
yang sesuai dalam teknik konstruksi kain seperti merajut dan menenun.
Setelah benang dibuat, kemudian dibentuk
dalam beberapa cara untuk menghasilkan kain. Ada banyak cara untuk
menggabungkan benang untuk membuat kain. Beberapa yang paling penting
adalah:
- Pertenunan
- Perajutan
- Kain Nonwoven
Beberapa jenis kain yang lebih khusus adalah termasuk renda, jaring, kepang dan kempa.
Cara yang berbeda dalam pembuatan
konstruksi kain akan menghasilkan variasi dalam tekstur, penampilan,
drape dan handle (nuansa kain); serta karakteristik kinerja seperti
kekuatan, daya tahan (Schwartz, 2008), kenyamanan dan perlindungan.
Kombinasi yang berbeda dari jenis serat dan benang pada struktur kain
dapat menghasilkan berbagai produk, dengan variasi karakreristik yang
luas (Briggs-Goode, 2011).
Penggunaan teknik finishing untuk kain
memungkinkan perbaikan lebih lanjut dari sifat-sifat kain. (Fan &
Hunter, 2009; Gulrajani, 2013; Rouette, 2001; Wei, 2009). Baik fashion
desainer atau tekstil desainer akan mengeksploitasi sifat yang melekat
dan karakteristik kinerja dari berbagai jenis kain saat merancang dan
membuat produk.